Tips Agar Pilihan Jurusan SNMPTN Kamu Aman
Buat kamu yang belum kelas 12, mungkin belum tau apa itu SNMPTN. Yuk cari tahu di sini dan persiapkan diri jauh-jauh hari. Kalo kamu kelas 12 dan masih belum tahu. Wah, good luck deh, soalnya persiapannya dimulai dari kelas 10, hahaha. σ(^_^;) Simak artikel ini untuk cari tahu:
- kriteria lolos SNMPTN,
- persiapan yang dibutuhkan, dan
- bagaimana menentukan pilihan jurusan.
SNMPTN adalah singkatan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, salah satu jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diadakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) secara serentak, sekali dalam satu tahun. Yang berhak menjadi peserta SNMPTN adalah setiap siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang masuk dalam peringkat terbaik di sekolahnya. Adapun besaran kuotanya tergantung dari akreditasi sekolah tersebut.
Para siswa kemudian memiliki kesempatan untuk memilih maksimum 2 program studi (prodi). Di sinilah drama pemilihan jurusan kuliah dimulai. Tak jarang siswa yang bimbang dan akhirnya meminta pendapat lewat sosial media..
Kalo kamu salah satunya, tenang aja, itu wajar kok. Siapa sih yang tidak mau lolos SNMPTN? Biar tidak perlu belajar untuk persiapan UTBK dan jalur mandiri, hehe. Tapi sayangnya siswa seperti kamu sangat banyak. Di tahun 2021, ada lebih dari 850 ribu siswa yang mendaftar! Dengan kuota terbatas, alhasil hanya kurang dari 19% yang diterima. ?????lll?
Kriteria Lolos SNMPTN
Lalu, bagaimana cara memaksimalkan peruntungan kamu supaya bisa masuk ke dalam 19% orang terpilih di atas? Sayangnya hal ini tidak dijelaskan secara detail di website LTMPT. Dua faktor yang paling jelas adalah lokasi dan lintas minat.
Kriteria Lokasi
Jika membaca bagian "Pilihan Program Studi" di website LTMPT, kamu harus memastikan ada PTN yang berada di provinsi yang sama dengan sekolah asalmu bila memilih 2 program studi.
Kriteria Saintek-Soshum
LTMPT juga tidak menyarankan lintas minat. Artinya, kalau kamu sekolah di peminatan IPA ya disarankan memilih jurusan saintek (sains dan teknologi), dan kalau kamu di IPS ya disarankan memilih jurusan soshum (sosial dan humaniora).
Kriteria Lainnya
Selain dua faktor di atas, tidak ada penjelasan lebih detail lagi kriteria seperti apa yang membuat seorang siswa diterima atau tidak. Di bagian "Jalur Penerimaan dan Alokasi Daya Tampung Mahasiswa Baru" pun hanya ditulis seperti di bawah ini.
Berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya (ditetapkan oleh PTN).
Jadi setiap PTN akan memiliki kriteria yang berbeda, tidak ada orang yang tau passing grade nya seperti apa, dan jarang PTN yang akan merilis kriterianya ke publik. Kalo kita coba google, hanya UGM yang pernah memberikan kisi-kisi 7 kriteria diterimanya siswa lewat jalur SNMPTN pada tahun 2014 (coba google dengan kata kunci "kriteria diterima snmptn ugm"). Yuk kita bahas satu-satu di sini.
Kriteria penilaian mahasiswa yang diterima lewat SNMPTN ini, lanjut Iwan, UGM menggunakan 7 kriteria, yakni hasil nilai rapor, rangking sekolah, prestasi non-akademik siswa, prestasi alumni sekolah selama kuliah di UGM, rasio pendaftar dan yang diterima tahun lalu, track record sekolah, dan hasil UN.
1. Hasil nilai rapor
Nilai rapor yang dimaksud di sini adalah nilai rapor dari semester 1 hingga semester 5. Buat kamu yang baru masuk SMA, selamat! Kamu masih punya banyak waktu untuk persiapkan hal ini. Kalo kamu sudah kelas 12, oops, kesempatan kamu mempersiapkan nilai rapor sudah terbatas. Semoga saja nilai kamu sudah bagus ya. ????
2. Rangking sekolah
Ini mungkin rangking sekolah di website LTMPT (sekolah di-rangking dengan nilai UTBK). Jadi kalau bisa sih kamu masuk sekolah yang di daftar itu. Hahaha. Kalo seperti ini sih persiapan SNMPTN dari SMP dong!
3. Prestasi non-akademik siswa
Ini prestasi kamu di luar nilai rapor. Jadi, jangan cuma sibuk belajar dan nugas selama SMA ya. Kalo bisa ikut lomba-lomba juga. Semakin bergengsi lombanya, seharusnya semakin bagus untuk poin ini. ?(ò_ó?)?
4. Prestasi alumni sekolah selama kuliah
Kalo ini sih tidak bisa kamu kontrol sama sekali. Hahaha. Kamu bukan orang tua-nya yang bisa mengontrol kuliah mereka. Tapi ya kalo kamu kenal alumni sekolah yang kuliah di PTN yang kamu tuju sih coba tanya-tanya saja. Tapi ya tidak ada yang bisa kamu lakukan sih.
5. Rasio pendaftar dan yang diterima tahun lalu
Ini apa ya? Mungkin ini rasio pendaftar dan yang diterima tahun lalu dari sekolah kamu? Kalo iya, coba tanya ke guru sekolah kamu (wali kelas atau guru BK). Cari jurusan dan PTN yang banyak terima alumni-alumni sekolah kamu.
6. Track record sekolah
Ini siapa yang tau deh artinya apa. (_ _’!|) Tapi kalo dikira-kira, mungkin akreditasi sekolah, prestasi sekolah di lomba-lomba seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), masuk rangking LTMPT, dan tidak ada berita negatif terkait sekolah kamu.
7. Hasil UN
Nilai Ujian Nasional nih. Intinya nilai bagus lah. Tapi kan sudah ditiadakan ya.
Persiapan Penting
Kalau disimpulkan dari poin-poin di atas, berikut adalah persiapan yang harus kamu lakukan:
- Kalo masih SMP, cari SMA yang masuk rangking LTMPT, punya track-record bagus, banyak alumninya diterima di universitas yang kamu inginkan, dan berlokasi di provinsi yang sama dengan dengan universitas tersebut.
- Belajar yang rajin supaya nilai rapor kamu bagus sejak kelas 10. Pasang target nilai di atas nilai rata-rata alumni sekolah yang diterima di jurusan atau PTN impianmu.
- Ikut lomba-lomba yang bergengsi. Tunjukkan kalau kamu punya prestasi non-akademis juga.
- Sebelum menentukan pilihan IPA atau IPS, cari tau terlebih dahulu kira-kira kamu mau kuliah jurusan apa, saintek atau soshum.
Cara Menentukan Pilihan Jurusan dan Universitas
Setelah memaksimalkan persiapan-persiapan di atas, kita coba pahami dulu faktor keketatan jurusan dan bagaimana kriteria-kriteria dan faktor-faktor yang disebutkan berperan pada SNMPTN, sebelum akhirnya menentukan pilihan prodi.
Faktor Keketatan Jurusan
Selain kriteria-kriteria yang disebutkan sebelumnya, yang membuat kebanyakan siswa bimbang adalah faktor keketatan sebuah jurusan dan PTN, atau besarnya daya tampung dibagi jumlah peminat. Tapi kamu harus berhati-hati dalam memasukkan faktor ini kedalam pengambilan keputusan karena data keketatan yang tersedia adalah data historis. Kalau sebuah jurusan tingkat keketatannya rendah pada tahun sebelumnya, bukan berarti tahun ini akan sama. Bisa jadi meningkat karena beberapa sebab: daya tampung yang menurun, jurusan tersebut menjadi populer disebabkan meningkatnya peluang kerja, dan banyak siswa yang "cari aman" dengan mengambil jurusan tersebut.
"Ghoib"
Akan tetapi pada kenyataannya apakah faktor-faktor di atas dan keketatan jurusan sangat berperan dalam seleksi SNMPTN? Jawabannya tidak ada yang tahu. Kalo kamu main twitter, coba saja search "snm ghoib". Di hasil pencariannya, banyak yang menceritakan pengalamannya mengikuti seleksi SNMPTN. Ada yang merasa nilainya tinggi tapi tidak diterima, dan ada juga yang merasa nilainya kurang tapi diterima.
Tips Cari Aman
Jadi, apa sih definisi "cari aman" ini? Istilah ini rasa-rasanya lebih pas dianggap sebagai "mencari rasa aman" karena tidak ada pilihan dengan jaminan lolos 100%. Untuk kamu yang memiliki nilai bagus, sekolah di SMA top yang berlokasi di provinsi yang sama dengan universitas impian, ada alumni sekolah yang diterima di universitas tersebut, tidak linjur, dan jurusan yang kamu minati memiliki tingkat keketatan yang rendah, selamat! Kamu berhak merasa aman. ??ω?? Tapi kamu jangan terlalu berharap ya supaya tidak kecewa kalau tidak diterima.
Untuk kamu yang sekarang tidak merasa aman, maka kamu dalam dilema menentukan pilihan antara:
- Jurusan impian kamu. Bisa jadi peluang diterimanya kamu anggap kecil karena tidak ada alumni sekolah atau tingkat keketatannya tinggi.
- Jurusan "aman" yang kamu rasa peluang diterimanya lebih besar dari jurusan impianmu.
Cara menentukan pilihannya tentu saja tergantung risiko seperti apa yang ingin kamu ambil.
- Apabila kamu adalah tipe orang yang "go-big or go-home," kamu bisa memilih 2 jurusan impian dalam pilihan SNMPTN. Apabila diterima, kamu akan sangat senang karena masuk jurusan idamanmu. Tapi kamu akan merasa tidak "aman" saat menunggu pengumuman karena khawatir tidak lolos.
- Apabila kamu adalah orang "yang penting kuliah," kamu bisa memilih 2 jurusan "aman". Risikonya tentu saja jurusan aman itu belum tentu sama dengan jurusan yang kamu minati. Jadi walaupun diterima, kamu bisa merasa salah jurusan nantinya dan berakibat kecilnya motivasi saat kuliah. Meskipun memilih 2 jurusan "aman," apakah kamu akan merasa sangat aman? Ingat, hanya kurang dari 19% yang diterima.
- Apabila kamu berada di antara kedua tipe itu, kamu bisa pilih 1 jurusan impian dan 1 jurusan "aman." Risikonya ya masih sama dengan yang di atas.
Karena tidak ada garansi 100% lolos, jadi tips yang perlu diingat di sini adalah:
- Tidak ada pilihan tanpa risko. Setiap pilihan hidup itu ada konsekuensinya. Yang menjalani pilihan yang kamu ambil adalah kamu sendiri, bukan orang tua kamu, bukan guru kamu, bukan teman kamu, dan yang jelas bukan netizen yang memberikan saran online. Jadi ambillah pilihan yang kamu mampu tanggung akibatnya.
- Bedakan hal-hal yang bisa kamu kontrol dengan yang tidak. Berikan fokus terbesarmu ke sesuatu yang bisa kamu kontrol seperti belajar, memilih sekolah, dan memilih minat IPA atau IPS. Jangan buang-buang waktu mengkhawatirkan hal di luar kontrol seperti lolos SNMPTN atau tidak lolos.
- Saat kamu cari aman, kamu secara tidak langsung memberi jalan ke orang yang berani mengambil risiko dan lebih siap. Ini tidak hanya berlaku dalam hal SNMPTN, tapi juga dalam aspek lain hidup kamu.